Pratinjau Rapat FOMC: The Fed Bertahan, Semua Mata Tertuju pada Powell

2025-07-28
Ringkasan:

Pasar tidak memperkirakan adanya perubahan suku bunga pada FOMC bulan Juli, tetapi nada bicara Powell mungkin mengisyaratkan pelonggaran ke depannya, yang berdampak pada ekuitas, emas, dan dolar.

Seiring dunia keuangan mengalihkan perhatiannya ke Washington, pertemuan FOMC mendatang—yang dijadwalkan pada 30 Juli (31 Juli waktu Beijing)—telah menjadi titik fokus bagi para pedagang, ekonom, dan pengamat kebijakan. Konsensusnya? Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya berturut-turut, namun semua mata akan tertuju pada nada Ketua Jerome Powell untuk melihat tanda-tanda perubahan ke arah dovish.


Ekspektasi Pasar Menjelang Pertemuan

FOMC Meeting Preview-Conditional Meeting Probabilities Meskipun ada seruan terus-menerus untuk penurunan suku bunga dari kalangan politik—termasuk mantan Presiden Donald Trump—pasar tetap yakin bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga dana federal antara 4,25% dan 4,50%. Menurut CME FedWatch Tool, probabilitas penurunan suku bunga pada bulan Juli hanya 3,1%, sementara ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September telah meningkat menjadi 61,7%. Optimisme yang meningkat untuk pelonggaran di akhir tahun ini menunjukkan bahwa investor lebih mempertimbangkan data masa depan dan arahan Powell daripada keputusan langsungnya.


Mengapa The Fed Kemungkinan Akan Tetap Menahan Suku Bunga


Beberapa faktor makroekonomi mendukung pendekatan tunggu dan lihat. Khususnya, Barclays Bank telah menunjukkan ketidakpastian kebijakan perdagangan yang sedang berlangsung—khususnya tarif—sebagai alasan krusial di balik sikap hati-hati The Fed. Di satu sisi, tarif berkontribusi pada peningkatan tekanan inflasi, tetapi di sisi lain, tarif secara bersamaan berisiko melemahkan pertumbuhan ekonomi. Dampak ganda ini mempersulit kemampuan The Fed untuk menarik kesimpulan tegas tentang jalur kebijakan yang tepat.


Dalam situasi seperti ini, mempertahankan suku bunga tetap memberi bank sentral lebih banyak waktu untuk memantau dinamika inflasi dan ketahanan ekonomi. Dengan menunda tindakan, The Fed tetap fleksibel sekaligus menghindari gangguan yang tidak perlu pada pasar keuangan.


Bahasa Powell: Katalis Pasar yang Sesungguhnya


Meskipun keputusan suku bunga mungkin sudah dapat dipastikan, pernyataan pasca-pertemuan dan konferensi pers Ketua Powell-lah yang dapat menggerakkan pasar. Analis di Bank of America yakin Powell akan menegaskan kembali komitmen The Fed terhadap independensi dan mengisyaratkan sikap yang bergantung pada data. Namun, ia mungkin juga akan berhati-hati dalam membuka peluang penurunan suku bunga, terutama jika inflasi terus berkembang sesuai proyeksi.


Pesan dovish yang bernuansa seperti itu akan bertindak sebagai "sinyal yang menenangkan" bagi pasar, menunjukkan bahwa meskipun The Fed belum siap bertindak pada bulan Juli, mereka tetap waspada dan responsif terhadap data yang masuk. Perubahan nada yang terukur dapat memperkuat aset berisiko, terutama ekuitas dan emas, sekaligus memberikan tekanan pelemahan yang moderat pada dolar AS.


Skenario dan Reaksi Pasar


Bergantung pada isi dan nada pernyataan Powell, beberapa kemungkinan hasil pasar:


1. Pernyataan Dovish, Tidak Ada Penurunan Suku Bunga

  • Reaksi Pasar: Meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga September.

  • Dampak: Dolar AS melemah; ekuitas dan emas diuntungkan.


Jika Powell condong ke arah dovish tanpa memberikan tindakan kebijakan segera, pasar mungkin menafsirkan ini sebagai sinyal bahwa pelonggaran akan segera terjadi, mendorong investor beralih ke aset yang lebih berisiko dan tempat berlindung yang aman seperti emas.


2. Pemotongan Suku Bunga yang Mengejutkan

  • Reaksi Pasar: Saham melonjak; dolar AS anjlok.

  • Dampak: Dapat memicu reli luas di pasar ekuitas dan komoditas global.


Meskipun kecil kemungkinannya berdasarkan probabilitas saat ini, penurunan suku bunga yang mengejutkan akan menjadi titik balik yang signifikan. Langkah tersebut akan dipandang sebagai langkah proaktif untuk melindungi perekonomian dari potensi hambatan, yang memicu sentimen risiko yang meluas.


3. Nada Hawkish, Tidak Ada Pemotongan Suku Bunga

  • Reaksi Pasar: Ekspektasi pemangkasan September turun.

  • Dampak: Dolar AS menguat; saham dan emas melemah.


Jika Powell mengambil nada yang lebih hawkish atau skeptis terhadap data, pasar akan menyesuaikan kembali ekspektasi mereka. Kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter jangka pendek yang lebih kecil akan mendukung dolar dan berpotensi menekan kelas aset yang sebelumnya ditopang oleh harapan dovish.


Implikasi yang Lebih Luas


Setelah pertemuan bulan Juli, pertemuan FOMC bulan September kini tampak lebih penting dari sebelumnya. Jika inflasi mereda dan pasar tenaga kerja sedikit melemah, kemungkinan besar pelonggaran kebijakan akan terbuka. Di sisi lain, ekonomi yang tangguh dan tekanan harga yang kuat dapat membuat The Fed tetap bertahan hingga kuartal terakhir tahun ini.


Seperti biasa, tantangan The Fed terletak pada menjaga kredibilitas sambil menyeimbangkan mandat yang saling bersaing—stabilitas harga dan lapangan kerja maksimum—di tengah kondisi global yang bergejolak. Bagi investor, komunikasi bank sentral tetap sama pentingnya dengan langkah kebijakan yang sebenarnya.


Kesimpulan

FOMC Meeting

Pratinjau Rapat FOMC ini menyoroti momen penting dalam perjalanan kebijakan moneter The Fed di tahun 2025. Dengan suku bunga yang diperkirakan akan tetap tidak berubah pada bulan Juli, sorotan beralih ke proyeksi ke depan Powell. Akankah ia memperkuat sikap hati-hati The Fed, atau justru mengisyaratkan perubahan yang akan terjadi?


Bagaimanapun, implikasinya sangat luas. Bagi dolar AS, ekuitas, dan emas, nada dari Ketua The Fed bisa menjadi penggerak pasar yang sesungguhnya. Investor sebaiknya menyimak dengan saksama—bukan hanya apa yang dikatakan, tetapi juga bagaimana cara penyampaiannya.


Penafian: Materi ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak dimaksudkan (dan tidak boleh dianggap sebagai) nasihat keuangan, investasi, atau nasihat lain yang dapat diandalkan. Pendapat yang diberikan dalam materi ini tidak merupakan rekomendasi dari EBC atau penulis bahwa investasi, sekuritas, transaksi, atau strategi investasi tertentu cocok untuk orang tertentu.

Perekonomian Korea Selatan Tumbuh 0,6% pada Q2, Namun Ketidakpastian Tarif Membayangi Prospek Pasar

Perekonomian Korea Selatan Tumbuh 0,6% pada Q2, Namun Ketidakpastian Tarif Membayangi Prospek Pasar

EBC menganalisis bagaimana data ekonomi yang lebih kuat, penyesuaian kebijakan, dan risiko perdagangan dengan AS yang belum terselesaikan mengubah prospek aset Korea

2025-07-28
Ketegangan Tarif di ASEAN: Strategi Vietnam, Indonesia, dan Thailand Menghadapi Tekanan Perdagangan

Ketegangan Tarif di ASEAN: Strategi Vietnam, Indonesia, dan Thailand Menghadapi Tekanan Perdagangan

EBC Financial Group menganalisis upaya sulit Asia Tenggara dalam menyeimbangkan kepentingan strategis di tengah meningkatnya ancaman tarif dari AS.

2025-07-28
Euro Menguat di Tengah Sinyal Positif

Euro Menguat di Tengah Sinyal Positif

Euro menguat pada hari Senin setelah AS dan UE mengumumkan kesepakatan perdagangan, yang menjadi bagian dari serangkaian langkah untuk mencegah terjadinya perang dagang global.

2025-07-28
0.321267s